Identifikasi Zona Bahaya Kebakaran pada Unit Electrochlorination Plant (ECP) PLTU Rembang
DOI:
https://doi.org/10.32497/eksergi.v13i1.812Abstract
Guna menghindari terjadinya biofouling suatu PLTU membutuhkan zat disinfektan. Zat ini berguna menekan perkembangnya mikroorganisme laut pada unit-unit lainnya seperti kondenser, pompa, pipa dll. Zat disinfektan yang banyak digunakan adalah sodium hypochlorite yang dihasilkan dari proses elektrolisis air laut yang dihasilkan pada unit electrochlorination plant (ECP). Proses elektrolis tersebut ternyata menghasilkan pula gas hidrogen yang mudah terbakar. Oleh karena itu diperlukan kajian untuk mengetahui level dan zona potensi bahaya kebakaran pada unit ECP. Telah dilakukan kegiatan pengukuran dan pengamatan pada unit ECP PLTU Rembang Jawa Tengah. Hasil kegiatan tersebut mendapatkan data mengenai lokasi dan denah, konsentrasi gas hidrogen, arah dan kecepatan angin dan temperatur peralatan-peralatan listrik. Analisis data yang dilakukan menghasilkan bahwa zona dan level bahaya potensi kebakaran pada unit ECP ini berada dibagian tangki chlorinasi dengan radius bahaya mencapai 4,75m. Oleh karena itu pada radius tersebut sumber-sumber percikan api harus dihindarkan.
Kata kunci: biofouling, electrochlorination plan, zona dan level bahaya
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).