PEMILIHAN KAWAT ENAMEL UNTUK PEMBUATAN SOLENOID DINAMOMETER ARUS EDDY DENGAN TORSI MAKSIMUM 496 Nm
DOI:
https://doi.org/10.32497/eksergi.v9i1.194Abstract
Kumparan elektromagnet atau sering disebut koil dibuat dengan cara menggulung kawat pada sebuah inti. Apabila arus listrik dialirkan pada kumparan tersebut maka akan dibangkitkan suatu medan magnet. Untuk memperoleh medan magnet yang kuat diperlukan banyak lilitan dan jenis kawat yang baik. Kawat biasa dipergunakan pada dinamometer arus eddy adalah kawat enamel, yang harus dipilih berdasarkan kuat medan magnet yang hendak dibangkitkan, kemampuan menerima arus listrik, panas yang dibangkitkan, kemudahan mendapatkan, harga dan umur. Dalam tulisan ini disajikan hasil perancangan kawat solenoid yang akan digunakan pada dynamometer arus eddy dengan torsi maksimum 496 Nm. Dari hasil penelitian ini dipilih kawat enamel Hellenic Mediotherm 200 dengan diameter 1,05 mm ( AWG 18 ). Hasil pengujian koil yang menggunakan kawat jenis ini menunjukkan bahwa pada arus 4,4 A temperaturnya mencapai 91,6 °C dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau putusnya kawat tersebut. Oleh karena itu kawat ini dapat digunakan sebagai kawat solenoid pada dinamometer arus eddy karena temperaturnya masih di bawah 150 °C.Kata kunci : kawat enamel, solenoid, dinamometer, arus eddy.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).