SISTEM KENDALI PENYIRAMAN TABULAMPOT MENGGUNAKAN METODE DRIP BERBASIS IOT DENGAN SUMBER SEL SURYA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PETANI DI KAWASAN WIDURI
Abstract
Kawasan Produksi Widuri merupakan sebuah kawasan pertanian dengan menggunakan metode tabulampot (tanaman buah dalam pot) yang beralamat di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Pada dalam sistem penyiramannya masih menggunakan metode manual. Namun, cara ini dianggap kurang efektif, karena membutuhkan waktu dan tenaga. Adanya permasalahan akibat para petani dalam penyiraman tabulampot yang di kawasan produksi widuri. Maka dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu meringankan sistem penyiraman tabulampot. Solusi yang tepat ialah perlu diterapkannya sistem kendali penyiraman tabulampot menggunakan metode drip berbasis IoT dengan sumber sel surya unutk meningkatkan produktivitas petani di kawasan widuri. Berdasarkan data sumber sel surya penggunaan selama 1 hari PV mampu menghasilkan energi sebesar 986,85 Wh sebagai pengisian baterai dan beban yang terpakai untuk penyiraman metode drip selama 2 jam per hari ialah hanya sebesar 83 Wh. Nilai sensor kelembaban yang digunakan dapat mendeteksi nilai kelembaban dengan baik, ketika nilai sensor kelembaban tanah kurang dari 30% pompa otomatis hidup dan mengalirkan air ke setiap tabulampot yang sudah terpasang dripper dan ketika nilai sensor kelembaban tanah sudah mencapai 90% pompa otomatis mati.
Kata Kunci : Tabulampot, IoT, sel surya
The Widuri Production Area is an agricultural area using the tabulampot method (fruit plants in pots) located at Wonokerto Village, Bancak District, Semarang Regency. The watering system still uses manual methods. However, this method is considered less effective, because it requires time and energy. There are problems caused by farmers in watering tabulampot in thistle production areas. So we need a tool that can help ease the tabulampot watering system. The right solution is to implement a tabulampot watering control system using an IoT-based drip method with a solar cell source to increase the productivity of farmers in the Widuri area. Based on solar cell source data used for 1 day, PV is capable of producing 986.85 Wh of energy as battery charging and the load used for drip watering for 2 hours per day is only 83 Wh. The humidity sensor value used can detect the humidity value well, when the soil moisture sensor value is less than 30% the pump automatically turns on and supplies water to each tabulampot that has a dripper installed and when the soil moisture sensor value reaches 90% the pump automatically turns off.
Keywords : Tabulampot, IoT, solar cell
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hidayati, N., 2021. TANAM BUAH DALAM POT (TABULAMPOT) SEBAGAI. Indonesian Engagement Journal, Volume Vol.2.
Noviansyah, Rizky Tira. (2022). Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Pada Tanaman Kamboja Jepang menggunakan ESP 8266 Dan Construct
Jurnal Portal Data, 2(4), 1-10.
Widiantoro, A., 2020. Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Arduino menggunakan Internet Of Things(IOT). J-Eltrik, November. Vol 2.
Hasanah, A. W., & Febryan, R. (2021). Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid 6, 4 Kwp Untuk 1 Unit Rumah Tinggal Energi dan Kelistrikan : Jurnal Ilmiah. 13(1), 20–25.
Eka, Fitriyanti. (2021). Rak Tanaman Minimalis Dengan Penyiraman Sistem Drip Irigasi Sederhana. Rak Tanaman Minimalis Dengan Pepnyiraman Sistem Drip Irigasi Sederhana. Palembang: Unersiatas Bina Darma.
DOI: http://dx.doi.org/10.32497/orbith.v19i3.5263
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats