MODEL STRATEGI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA MELALUI LEMBAGA KEUANGAN (STUDI KASUS KSPPS BMT AIRLANGGA BAKTI PERSADA)
DOI:
https://doi.org/10.32497/orbith.v18i3.4377Keywords:
religious moderation, baitul maal wa tamwil, moderasi beragamaAbstract
Several cases of religious intolerance still occur in Indonesia, so it is necessary to strengthen religious moderation. So far, the common means of strengthening religious moderation is through educational institutions and a new strategy is needed to increase the strengthening of religious moderation. This research is a pioneer in analyzing strategies for strengthening religious moderation through financial institutions. This study aims to analyze the strategy model for strengthening religious moderation through a sharia microfinance institution, namely Baitul Maal wa Tamwil. This study uses a qualitative approach with a case study analysis method at KSPPS BMT Airlangga Bakti Persada. The results of the study indicate that the strengthening of religious moderation in Indonesia must be adapted to the development of the situation, conditions and existing technology. Strengthening religious moderation is not only done through educational institutions but can also be done through Islamic financial institutions such as Baitul Maal wa Tamwil. The strengthening can be through the role of account officers, applications owned by Baitul Maal wa Tamwil and also through supporting programs.
Keywords: Religious Moderation; Baitul Maal wa Tamwil
Beberapa kasus intoleransi dalam beragama masih terjadi di Indonesia sehingga perlu adanya penguatan moderasi beragama. Selama ini sarana penguatan moderasi beragama yang umum adalah melalui lembaga pendidikan dan perlu adanya strategi baru guna meningkatkan penguatan moderasi beragama. Penelitian ini merupakan pionir dalam menganalisis strategi penguatan moderasi beragama melalui lembaga keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model strategi penguatan moderasi beragama melalui lembaga keuangan mikro syariah yaitu Baitul Maal wa Tamwil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis studi kasus pada KSPPS BMT Airlangga Bakti Persada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan moderasi beragama di Indonesia harus disesuaikan dengan perkembangan situasi, kondisi maupun teknologi yang ada. Penguatan moderasi beragama tidak hanya dilakukan melalui lembaga pendidikan tetapi juga dapat dilakukan melalui lembaga keuangan syariah seperti Baitul Maal wa Tamwil. Penguatan tersebut dapat melalui peran account officer, aplikasi-aplikasi yang dimiliki Baitul Maal wa Tamwil dan juga melalui program pendukung.
Kata Kunci: Moderasi Beragama; Baitul Maal wa Tamwil
References
Abror, Mhd. (2020). Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi (Kajian Islam dan Keberagaman). Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam Volume 2 Nomor 1, Juni-Desember 2020.
Akhmadi, Agus. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation In Indonesia”™s Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 13, no. 2, Pebruari - Maret 2019.
Badan Pusat Statistik. 2020. Potret Sensus Penduduk 2020 Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia. Jakarta: BPS RI.
Huda, Nurul dan Mohamad Heykal. (2010). Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoris dan Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Husna, ThohirAgus. (2019). Religious Moderation as a New Approach to Learning Islamic Religious Education in Schools. Nadwa : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14, No.1 (2020).
Indonesia.go.id (3 Desember 2017). Citing Internet sources URL
Kementerian Koperasi dan UKM. (14 April 2021). Citing Internet sources URL https://kemenkopukm.go.id/uploads/laporan/1617162002_SANDINGAN_DATA_UMKM_2018-2019.pdf.
Kompas. (30 Maret 2019). Citing Internet sources URL https://nasional.kompas.com/read/2019/03/30/21441421/cek-fakta-jokowi-sebut-ada-714-suku-dan-1001-bahasa-di-indonesia.
Masduki, M. (2012). Tafsir Al-Mishbah M. Quraish Shihab: Kajian Atas Amtsal Al-Quran. Pustaka Pelajar.
Pamungkas, Cahyo. (2014). Toleransi Beragama Dalam Praktik Sosial (Studi Kasus Hubungan Mayoritas dan Minoritas Agama di Kabupaten Buleleng). Jurnal Pengembangan Ilmu KeIslaman, Vol. 9, No. 2, Desember 2014.
Podungge, Rulyjanto. (2014). Potensi BMT (Baitul Mal Wattamwil) Pesantren Guna Menggerakkan Ekonomi. Jurnal Al”Mizan, Volume. 10 Nomor 1, Juni 2014.
Population Matters. (14 April 2021). Citing Internet sources URL https://populationmatters.org/population-numbers.
Rustandi, Nanang dan Yusuf Wibisono. (2020). Persepsi Keagamaan Masyarakat Terhadap Situs Purbakala Gunung Padang Cianjur. Tatar Pasundan Jurnal Diklat Keagamaan Volume XIV Nomor 2 Tahun 2020: 173-189.
Sakai, Minako. (2010). Growing together in partnership: Women's views of the business practices of an Islamic Savings and Credit Cooperative (Baitul Maal wat Tamwil) in Central Java, Indonesia. Women's Studies International Forum 33 (2010) 412”“421.
Sumarto, Emmi Kholilah Harahap. (2019). Mengembangkan Moderasi Pendidikan Islam Melalui Peran Pengelolaan Pondok Pesantren. RI”˜AYAH Jurnal Sosial dan Keagamaan, Vol. 4 No. 01 Januari-Juni 2019.
Yunus dan Arhanuddin Salim. (2018). Eksistensi Moderasi Islam Dalam Kurikulum Pembelajaran PAI Di SMA. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).