PENGARUH VARIASI BAHAN TAMBAH KAWAT BENDRAT DAN FILLER ABU SEKAM PADI PADA LASTON (AC-BC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

Juandra Hartono, Dian Eksana Wibowo, Avit Fajari

Abstract


Jalan yang baik tentunya harus memiliki sifat tidak mudah mengelupas dan memiliki nilai perkerasan lentur yang tinggi. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas aspal adalah dengan menambahkan kawat bendrat dan filler abu sekam padi sebagai bahan pengisi campuran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas aspal beton yang menggunakan bahan tambah kawat bendrat dan filler abu sekam padi jika diuji dengan metode marshall. Penelitian ini menggunakan kawat bendrat sebagai bahan tambah dengan variasi kadar 0%, 5%, 7%, dan 9% dari berat total campuran serta 2 variasi panjang kawat yang digunakan yaitu 2 cm dan 3 cm. Masing masing varian dibuat 3 sampel benda uji dengan notasi (BK1, BK2, BK3, 5K1, 5K2, 5K3, 5KP1, 5KP2, 5KP3, 7K1, 7K2, 7K3, 7KP1, 7KP2, 7KP3, 9K1, 9K2, 9K3, 9KP1, 9KP2, dan 9KP3) dengan jumlah semua benda uji adalah 21. Pembuatan benda uji ini menggunakan campuran AC-BC kemudian diuji menggunakan metode marshall untuk mendapatkan nilai dari kepadatan (density), VIM, VMA, VFA, flow, stabilitas dan MQ (Marshall Quotient).Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kadar bahan tambah kawat bendrat dan filler abu sekam padi mempengaruhi nilai karakteristik aspal pada pengujian marshall. Penambahan paling efektif adalah pada kadar 5% dengan panjang kawat 3 cm, karena pada saat itu nilai stabilitas marshall mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu dari 1277,07 kg menjadi 1774,77 kg. Sedangkan untuk nilai kepadatanya sebesar 2,15 gr/cc, VIM 7,86%, VMA 20,99%, VFA 61,30% flow 3,24 mm serta MQ 542,95 kg/mm. Variasi panjang kawat sangat mempengaruhi hasil dari analisis marshall. Pada penambahan kawat 2 cm nilai density, VFA dan VMA selalu lebih tinggi dari pada penggunaan kawat yang panjangnya 3 cm. Sedangkan untuk penggunaan bahan tambah kawat yang panjangya 3 cm berpengaruh pada nilai VIM dan VMA yang lebih besar daripada kawat yang 2 cm.

Kata kunci: marshall, kawat bendrat, abu sekam padi


Keywords


marshall; kawat bendrat; abu sekam padi

Full Text:

PDF

References


Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010. Spesifikasi umum 2010(revisi3). Jakarta : Kementrian Pekerjaan Umum.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 2014. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2010 Revisi 3. Jakarta: Ditjen Bina Marga Kementerian PU.

Ismadarni dkk, 2013. Karakteristik Beton Aspal Lapis Pengikat (AC-BC) yang Menggunakan Bahan Pengisi (Filler) Abu Sekam Padi. Teras Jurnal vol 15 no 2 mei 2013. Palu: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako.

Pratama, Zakaria Edo. 2017. Pengaruh Bahan Tambah PET (Polyethylene Terephthalate) dan Abu Sekam Padi Sebagai Filler Pada Laston (AC-BC) Terhadap Parameter Marshall. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Revisi SNI 06-2456-1991. Uji Penetrasi Aspal: Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

RSNI M-01-2003. Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall: Badan Standarisasi Nasional.

Sahay S dkk, 2010. Pengaruh Penambahan Kawat Bendrat Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton. Teras Jurnal vol 5 no 2 desember 2010. Palang Karaya: Jurusan Teknik Sipil Universitas Palang Karaya.

Said dkk, 2012. Stabilitas Lapis Aspal Beton AC-WC Menggunakan Abu Sekam Padi. Teras Jurnal vol 2 No 4 desember 2012. Aceh: Fakultas Teknik Sipil Universitas Malikussaleh.

SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar: Pustran Balitbang Pekerjaan Umum.

SNI 06-2441-1991. Metode Pengujian Berat Jenis Aspal: Pustran Balitbang Pekerjaan Umum.73.

SNI 1970-2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus: Badan Standarisasi Nasional.

Soehartono, 2015. Teknologi Aspal dan Penggunaanya dalam Konstruksi Perkerasan Jalan. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Sukirman S, 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung : Nova.

Sutrisyanto, Panca Sigit. 2017. Pengaruh Variasi Bahan Tambah Agregat Keramik dengan Filler Keramik dan Filler abu Sekam Padi Pada Laston (AC-WC) Terhadap Karakteristik Marshall. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Widodo, A. 2012. Pengaruh Penggunaan Potongan Potongan Kawat Bendart Pada Campuran Beton Dengan Konsentrasi Serat Panjang 4 cm Berat Semen 350 Kg/m3 dan FAS 0,5. Teras Jurnal vol 14 no 2 juli 2012. Semarang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.




DOI: http://dx.doi.org/10.32497/orbith.v16i2.2099

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats