PENANTIAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR DI INDONESIA

Lukas Joko Dwiatmanto

Abstract


Energi listrik sangat dibutuhkan oleh sebagaian besar manusia, termasuk di Indonesia, dan kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di Indonesia sering terjadi krisis pasokan listrik. Sementara ketersediaan energi primer (minyak, gas bumi dan batubara) sebagai energi pembangkit tenaga listrik di Indonesia jumlahnya sangat terbatas, prosentasinya sangat sedikit dibandingkan yang tersedia di dunia. Hinggakini energi sebagai pembangkit tenaga listrik di Indonesia masih mengandalkan batu bara yang jumlah hanyanya 3,1% dari jumlah dunia. Sebagai solusi untuk mengatasi krisis energi listrik ditawarkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), namun terjadi penolakan oleh sebagian masyarakat karena ketakutan terhadap keselamatan PLTN, padahal saat ini perkembangan tenaga nuklir dalam aspek keselamatan dan teknologi sudah sangat maju dan kedewasaannya sudah semakin matang. Selain itu dari sisi lingkungan PLTN paling bersih, serta dari sisi ekonomi PLTN paling ekonomis dibanding pembangkit listrik yang lain. PLTN yang beroperasi di dunia terdapat beberapa model, seandainya PLTN jadi dibangun di Indonesia dan jika hanya untuk mengatasi pasokan energi listrik bukan untuk pengembangan senjata nuklir dipilih model yang paling aman dari generasi terbaru.

Full Text:

Untitled


DOI: http://dx.doi.org/10.32497/orbith.v12i2.768

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats