Pengembangan Burner Berbahan Bakar Oli Bekas Untuk Meningkatkan Efesiensi Pembakaran Kalsinasi Kapur Aktif

Authors

  • Ariawan Wahyu Pratomo Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
  • Poedji Haryanto Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
  • Paryono Paryono Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
  • Suyadi Suyadi Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32497/rm.v12i3.1071

Keywords:

Kalsinasi, kapur aktif, burner, oli bekas

Abstract

Proses produksi batu kapur aktif di Rembang saat ini sebagian masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan membakar batu kapur pada tungku tegak (cobong), proses produksi ini biasanya 7-10 hari, dengan menggunakan bahan bakar serbuk kayu, sehingga kurang efesien dan berpotensi merusak lingkungan. Merujuk pada penelitian sebelumnya (Ariawan, 2012) telah berhasil membuat prototipe burner berbahan bakar oli bekas untuk pengecoran kuningan dengan panas diatas 10000 C, sehingga teknologi ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan pada pembakaran kalsinasi kapur aktif. Namun dimikian, tentunya ada perbedaan karakteristik pembakaran antara pengecoran kuningan dan kalsinasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan meneliti pengembangan burner yang sesuai dengan karakteristik pembakaran kalsinasi kapur aktif. Metoda yang digunakan adalah mengembangkan   burner berbahan bakar limbah oli bekas hasil penelitian sebelumnya sehingga cocok dengan karakteristik pembakaran kalsinasi kapur aktif,   dengan tahapan kegiatan meliputi: (a) identifikasi masalah, (b) pembuatan rancangan dan modifikasi burner (c) implementasi pengembangan burner untuk pembakaran kalsinasi kapur aktif (d) uji performa burner hasil pengembangan (e) evaluasi dan update, (f) test/pengujian kinerja burner   hasil perbaikan dan modifikasi (g) pengoperasian mesin. Hasil pengujian burner dapat diketahui bahwa kinerja unit burner bisa menghasilkan nyala api kontinyu pada tekanan diatas 4 bar, ini lebih rendah dari penelitian sebelumnya yaitu 5 bar. Pengujian pembakaran kalsinasi kapur aktif dengan metode burner ditembakkan di dalam tungku dan digeser secara berkala setiap 8 jam menunjukkan hasil yang terbaik dibanding dengan metode tungku tegak dan tungku rotary dengan burner statis di ujung tungku. Pengujian produk hasil kalsinasi kapur aktif menujukkan bahwa produk kapur aktif yang dihasilkan sudah memenuhi standar.

Downloads

Published

2017-12-01