Analisa Beban Section untuk Menentukan Alternatif Manuver Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang BRG-3 PT PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga
Abstract
Keandalan suatu sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas dan kontinyuitas penyaluran dayanya. Kualitas listrik diukur bedasarkan dua hal, yaitu tegangan dan frekuensi. Sedangkan kontinyuitas penyaluran daya listrik ditandai dengan pasokan daya yang terus menerus atau dengan kata lain meminimalisir pemadaman. Salah satu yang berpengaruh di dalam kontinyuitas penyaluran daya listrik adalah pemilihan jenis konfigurasi jaringan. Konfigurasi Radial yang sederhana diangap tidak dapat memenuhi keandalan suatu sistem distribusi oleh karena itu dibuat bentuk variasinya berupa Konfigurasi Loop (SPLN No.59 Tahun 1985). Konfigurasi Loop merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan di pasang sebuah saklar (switch) berupa ABSW atau LBS. Untuk meningkatkan keandalan suatu jaringan, sebuah penyulang dipisahkan ke dalam bagian-bagian tertentu yang disebut dengan section. Section merupakan suatu daerah yang dibatasi oleh peralatan pemisah seperti ABSW, LBS, maupun Recloser. Section berfungsi untuk meninimalisir daerah padam saat dilakukan manuver jaringan. Manuver jaringan merupakan serangkaian kegiatan modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat adanya gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Di dalam melakukan manuver jaringan perlu diperhatikan kapasitas peralatan jaringan berkaitan dengan beban maksimal yang dapat dipikul, seperti PMT dan Recloser. Selain itu, di dalam melakukan manuver direkomendasikan untuk memilih penyulang dengan rugi-rugi saluran paling kecil sehingga daerah padam dapat diminimalisir namun kualitas listrik tetap dapat dipertahankan. Bagi penyulang BRG-3 terdapat alternatif yang berbeda untuk setiap kondisi section yang padam. Jika section-section yang berada pada zone 1 atau daerah sepanjang PMT hingga Recloser pertama padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BRG-7, BRG-1 dan BRG-2. Sedangkan jika zone 2 padam, urutan altenatif manuvernya melalui penyulang BRG-1, BRG-4 dan BRG-2.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.32497/jtet.v2i3.46
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.32497/jtet.v2i3.46.g46
Refbacks
- There are currently no refbacks.
: 08112782211 | |
: jtet@polines.ac.id |