PERILAKU MEKANIK BETON RINGAN AGREGAT STYROFOAM DENGAN VARIASI PENAMBAHAN FLY ASH

Dedi Budi Setiawan, Rifqi Aulia Abdillah

Abstract


Menurut SKSNI Beton 2002 beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat jenis tidak lebih dari 1900kg/m3. Penggunaan material lain yang memiliki berat jenis ringan dalam campuran beton akan mengurangi berat beton secara keseluruhan sehingga mengurangi dimensi struktur yang akhirnya didapat struktur yang lebih ekonomis. Styrofoam yang memiliki nama lain polystyrene, begitu banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupannya sehari hari. Fly ash memiliki sifat pozzolan dan dapat bereaksi dengan kapur pada suhu ruang dengan media air dan membentuk senyawa yang bersifat mengikat. Perpaduan Styrofoam untuk mendapatkan beton ringan dan penambahan fly ash untuk meningkatkan ikatan beton / kuat tekan beton diharapkan mampu memberikan peningkatan mutu beton ringan yang berarti. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu membuat adukan beton ringan yang terdiri dari Semen PCC, agregat halus, agregat kasar, air, dan Styrofoam dengan perbandingan variasi yang berbeda-beda yakni 10% dan 30% terhadap volume beton serta penambahan fly ash dengan variasi 5%, 10% dan 15% terhadap volume semen. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat memberi informasi mengenai perilaku mekanik beton ringan dengan tambahan Styrofoam dan fly ash.Dari hasil percobaan kuat tekan beton kandungan Styrofoam 10% dan 30% dengan variasi fly ash 15% mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,3%. Untuk kuat lentur beton kandungan Styrofoam 10% dan 30% dengan variasi fly ash 15% meningkat rata-rata sebesar 7%. Beton dengan kandungan Styrofoam 30% mempunyai berat per isi sebesar1845,45 kg/m3. Artinya beton tersebut bisa dikategorikan sebagai beton ringan karena berat jenisnya kurang dari 1900 kg/m3 seperti yang dipersyaratkan SKSNI

Keywords


Styrofoam, Fly ash, Beton Ringan

Full Text:

PDF

References


British Standard Institution . 1983. British Standard Code Practice For Method Testing Concrete. London: (BS 1881).

Departemen Pekerjaan Umum. 2002. Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton Ringan Struktural SNI 03-2461-2002. Badan Standarisasi Nasional

Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural SNI 3402-2008. Badan Standarisasi Nasional

Departemen Pekerjaan Umum. 2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder SNI 1974-2011. Badan Standarisasi Nasional

Gilkey, Herbert J .1961. Water-Cement Ratio Verses Strength – Another Look. Journal of The American Concrete Institute.

Mardiono. 2008. Teknik Sipil. Depok: Universitas Gunadarma.

Orchard, D.F. 1979. Concrete Technology – Properties and Materials. London: Applied Science Publishers Ltd.

PEDC Bandung. 1987. Teknologi Bahan 3. Bandung: PEDC.

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI). 1971. Derektorat Penyelidikan Masalah Bangunan Departemen Pekerjaan Umum

Sebayang, Surya. 2010. Pengaruh Kadar Abu Terbang Sebagai Pengganti Sejumlah Semen Pada Beton Alir Mutu Tinggi. Jurnal Rekayasa 1/14: 39-46.

Shetty, M.S. 1986. Concrete Technology – Theory and Practice. Ram Nagar New Delhi: S.Chand & Company Ltd.

Short, Andrew and Kinniburgh, William. 1978. Lightweight Concrete. London: Applied Science Publishers Ltd.

Suamita, I Wayan. 2011. Kuat Tekan Beton dengan Penambahan Fly Ash dari PLTU Mpanau Tavaeli. Jurnal SMARTek 1/9: 1-10.




DOI: http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v9i1.4502

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 View My Stats