KAJIAN KETERLAMBATAN PROYEK BERDASARKAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG XYZ

Junaidi Junaidi, Supriyadi Supriyadi, Afhandani Candradewi, Aldito Bayu Pradikdya

Abstract


Infrastruktur di Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjang kemajuan perekonomian di Indonesia.Salah satu infrastruktur yang dibangun yaitu Jalan Layang XYZ. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 149.394.103.000,- dan durasi pekerjaan selama 330 hari (46 minggu), dengan adanya batasan waktu dan biaya tersebut diperlukan pengendalian yang baik dan matang. Progress yang berjalan hingga penelitian ini dibuat telah mencapai minggu ke-37 dengan progress realisasi sebesar 71,847%, sedangkan progress rencana pada minggu ke-37 sebesar 80,422% dengan deviasi antara progress rencana dan progress realisasi sebesar -8,574%. Deviasi tersebut disebabkan oleh ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lain yang sangat kompleks sehingga tidak jarang menyebabkan keterlambatan proyek dan pengendalian menjadi rumit.  Berdasarkan hasil analisisdan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa volume realisasi berdasarkan progress realisasi dan volume realisasi berdasarkan AHSP memiliki nilai yang sama, Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor keterbatasan lahan yang mempengaruhi efisiensi alat, padatnya volume lalu lintas di sekitar daerah lokasi proyeksehingga dapat menghambat mobilisasi alat, waktu operasi (waktu siklus) alat berat yang dibutuhkan operator lebih lama dari yang direncanakan, serta penurunan jam efektif kerja karena pekerja membutuhkan waktu persiapan untuk melaksanakan pekerjaanmenjadi faktor penyebab terjadinya deviasi antara kurva S rencana dengan kurva S realisasi.  Faktor-faktor lain penyebabterjadinya keterlambatan berdasarkan hasil wawancara di lapangan antara lain; a) keterlambatan dalam penyediaan alat berat launcher untuk erection girder yang mengakibatkan mundurnya pelaksanaan pekerjaan erection girder serta pekerjaan pemancangan oprit jalan layang sebelah barat, b) perubahan design konstruksi dikarenakan jenis kontrak pada proyek ini merupakan design and built di mana kondisi lokasi yang telah ditetapkan pada kontrak tidak dijelaskan secara spesifik sehingga terdapat perbedaan kondisi dengan realita di lapangan, serta c) perubahan pada gambar kerja karena menyesuaikan kondisi di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya menyebabkan pekerjaan konstruksi menjadi terhambat

Keywords


Keterlambatan proyek, analisisharga satuan, jalan layang

Full Text:

PDF

References


Dimyati, D. H., & Nurjaman, K. 2014. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Pustaka Setia.

Harga Satuan Pekerjaan Kota Semarang tahun 2020

Kraiem, Z.K dan Dickman, J.E., 1987. Concurrent Delays in Construction Projects. Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 113, No.4

Maromi, M.I., Retno Indryani, 2015. Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya. Jurnal Teknik ITS Vol.4, No.1, Institut Teknologi Sepuluh November

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013, Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum

Rizky, D.S., Rifqi Auzan N., Suharyanto, 2017. Pengendalian Biaya dan Waktu Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value). Jurnal Karya Teknik Sipil. Universitas Diponegoro

Widiasanti Irika dan Lenggogeni. 2013. Manajemen Konstruksi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Witjaksana, B., Samuel Petrik Reresi, 2012. Analisis Biaya Proyek dengan Metode Earned Value dalam Proses Kinerja Extrapolasi. Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya Vol.05, No.02, Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya

Yomelda, Christiono Utomo, 2015. Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor. Jurnal Teknik ITS Vol. 4, No.1, Institut Teknologi Sepuluh November




DOI: http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v9i1.4408

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 View My Stats