GO GREEN MENGINOVASI TIKAR/KLOSO DARI BAHAN LIMBAH BAN BEKAS DENGAN MENAMBAH KETEBALAN BILAH-BILAH KARET (2 MM DAN 3 MM) GUNA PERBAIKAN TANAH DAN MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH JALAN RAYA
Abstract
Di era tahun 2000 sarana dan prasarana transportasi darat ini baik angkutan orang, angkutan
barang bisa berupa truck pick up, truck ¾, truck tronton, truck treller dan truck super jumbo
(tambang) semakin meningkat secara signifikan. Disini selalu ada kaitannya dengan kakikaki roda berputar yaitu ban luar dan ban dalam dari angkutan tersebut, sehingga jumlah
pemakaian ban luar dan ban dalam semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini pasti
menambah angka limbah ban bekas angkutan darat. Mau dikemanakan limbah ban
(terutama ban luar angkutan darat), apalagi limbah ban termasuk yang sulit dimusnahkan.
Jika dibakar dapat menimbulkan polusi udara yang dapat mencemari lingkungan sekitar,
dibiarkan dapat mengakibatkan hewan-hewan liar bersarang ditumpukan ban bekas
sehingga mengakibatkan bau busuk. Masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Indonesia
khususnya masih sangat minim mengerti terntang cara mengelola limbah dari ban luar
angkutan darat (mobil, truck), maka dari itu dari permasalahan di atas tim Penelitian dari
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Sipil berusahan dan mencoba mengajukan
penelitian tentang pemanfaatan limbah dari ban bekas agar dapat berguna, maka tim
Peneliti mengambil judul n” Go Green Menginovasi Tikar/Kloso Dari Bahan Limbah Ban
Bekas Mobil Dengan Menambah Ketebalan Bilah-Bilah Karet (2 mm dan 3 mm) Guna
Perbaikan Tanah Dan Meningkatkan Daya Dukung Tanah Jalan Raya. Penelitian ini
merupakan lanjutan dari penelitian tahun 2019, maka dari itu dalam penelitian tahun ini
dapat menyempurnakan dari penelitian sebelumnya. Disamping itu dapat meningkatkan
usaha-usaha baru dari daur ulang ban bekas.
barang bisa berupa truck pick up, truck ¾, truck tronton, truck treller dan truck super jumbo
(tambang) semakin meningkat secara signifikan. Disini selalu ada kaitannya dengan kakikaki roda berputar yaitu ban luar dan ban dalam dari angkutan tersebut, sehingga jumlah
pemakaian ban luar dan ban dalam semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini pasti
menambah angka limbah ban bekas angkutan darat. Mau dikemanakan limbah ban
(terutama ban luar angkutan darat), apalagi limbah ban termasuk yang sulit dimusnahkan.
Jika dibakar dapat menimbulkan polusi udara yang dapat mencemari lingkungan sekitar,
dibiarkan dapat mengakibatkan hewan-hewan liar bersarang ditumpukan ban bekas
sehingga mengakibatkan bau busuk. Masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Indonesia
khususnya masih sangat minim mengerti terntang cara mengelola limbah dari ban luar
angkutan darat (mobil, truck), maka dari itu dari permasalahan di atas tim Penelitian dari
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Sipil berusahan dan mencoba mengajukan
penelitian tentang pemanfaatan limbah dari ban bekas agar dapat berguna, maka tim
Peneliti mengambil judul n” Go Green Menginovasi Tikar/Kloso Dari Bahan Limbah Ban
Bekas Mobil Dengan Menambah Ketebalan Bilah-Bilah Karet (2 mm dan 3 mm) Guna
Perbaikan Tanah Dan Meningkatkan Daya Dukung Tanah Jalan Raya. Penelitian ini
merupakan lanjutan dari penelitian tahun 2019, maka dari itu dalam penelitian tahun ini
dapat menyempurnakan dari penelitian sebelumnya. Disamping itu dapat meningkatkan
usaha-usaha baru dari daur ulang ban bekas.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.