PENGARUH HARMONIK TERHADAP KENAIKAN TEMPERATUR TRANFORMATOR DAYA 630 kVA DI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Abstract

Politeknik Negeri Semarang sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasi saat ini mempunyai lebih
dari 500 unit komputer yang tersebar pada 21 laboratorium komputer/laboratorium multimedia. Setiap
laboratorium dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Sistem catu daya di Polines dilayani oleh 2
(dua) buah trafo yaitu masing-masing ber-daya 630 kVA. Komputer, printer, lampu hemat energi dan
pendingin ruangan adalah beban-beban non linier yang menyebabkan timbulnya harmonik pada
jaringan sistem tenaga listrik. Kandungan harmonik yang tinggi pada jaringan sistem tenaga listrik
akan menyebabkan trafo distribusi mengalami panas berlebih dan apabila tidak segera ditangani akan
menyebabkan life time trafo menjadi pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar harmonik
dan pengaruhnya terhadap kenaikan temperatur trafo distribusi di Polines dengan cara melakukan
pengukuran harmonik trafo dan temperatur dalam keadaan berbeban. Pembebanan trafo sesuai dengan
beban yang dibutuhkan Polines dalam melaksanakan kegiatan akademik dan admistratif. Metoda
analisa yang dipergunakan adalah metoda komperasi antara hasil pengukuran dengan standar IEEE
519-1992 dan standar SPLN 8-2: 1991. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa kandungan harmonik
trafo untuk total kandungan harmonik tegangan (THDV) semua di bawah standar (< 5%) dan total
kandungan harmonik arus (THDi) maupun IHD di bawah standar. Namun karena pada kenyataannya
trafo mengalami pemanasan sebesar 64,8oC panas ini mendekati standar panas yang diijinkan oleh
standar SPLN 8-2: 1991 yaitu 65oC, maka perlu dicari penyebab lain selain harmonik. Setelah diamati
ternyata kondisi ruangan trafo yang tidak sesuai dengan persyaratan yaitu kurangnya sirkulasi udara
pendingin.
Kata kunci : Beban non linear, Harmonik, Transformator, Temperatur