PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELUPASAN DAN PEMISAHAN KULIT ARI KEDELAI BAGI UKM TEMPE KOTA SEMARANG

Abstract

Tempe merupakan makanan terbuat dari bahan dasar kedelai yang telah mengalami fermentasi/peragian.
Kandungan gizi tempe yang tinggi membuat makanan ini sangat digemari masyarakat Indonesia. Proses
pembuatan tempe dimulai dengan merebus kedelai, mendinginkan, mengelupas kulit ari, memisahkan kulit ari,
mencuci, dan peragian. Diperlukan waktu setidaknya 36 jam untuk memproses kedelai menjadi tempe. UKM
Tempe tersebar di beberapa tempat di kawasan kota Semarang, salah satu lokasi teletak di kelurahan Krobokan.
Tahun 2018 terdapat 53 pengusaha/perajin tempe di kelurahan ini. Pak Choirin dan pak Arif Sofyan pengusaha
tempe yang terletak di jalan Wiroto Raya 41&41a merupakan pengusaha yang saat ini tidak menggunakan mesin.
Proses pegelupasan kulit ari dan pemisahannya dilakukan dengan menginjak-injak kedelai yang telah direbus.
Tempat peragian dari kedua pengusaha ini kotor, bercampur dengan unggas dan barang- barang yang tidak
terpakai. Keterbatasan modal kedua pengusaha tempe ini yang hanya mengolah kedelai 50 kg/hari dan tempat
peragian yang kurang higienis dan produkstivitasnya rendah. Mengatasi kedua hal ini, maka diperlukan mesin
untuk penerapan teknologi pengelupasan kulit kedelai dan penataan tempat peragian. Penataan tempat peragian
dilakukan dengan pengecatan dinding dan membuat rak peragian menggunakan rangka baja siku berlubang.
Penerapan teknologi ini meningkatkan higienitas dan produkstivitas tempe menjadi 200kg/jam.
Kata kunci : tempe, mesin pengelupas kulit ari kedelai, krobokan