OPTIMALISASI PENGELOLAAN MANAJEMEN RESIKO DALAM INDUSTRI MARITIM

Mariana Kristiyanti

Abstract


Saat ini Industri maritim yang bergerak dalam industri perkapalan merupakan industri yang padat
regulasi. Aktivitas bisnis Industri maritim melibatkan banyak pemangku kepentingan (stakeholder)
diantaranya adalah negara bendera (flag state), pemilik kapal (ship owner), operator kapal (ship
operator), negera pantai (coastal state), pemilik muatan (cargo owner), galangan kapal, kru kapal dan
asuransi. Selain padat, regulasi ini bersifat dinamis, rentan terhadap perubahan dalam rangka menjawab
dan menyesuaikan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat. Di lain sisi, para pemain dalam
industri perkapalan khususnya pemilik kapal memiliki peranan penting dalam industri perkapalan yaitu
sebagai titik tumpu (pivotal point), dalam rangkaian proses bergeraknya bisnis perkapalan secara
financial. Terlebih lagi, pemilik kapal menjadi pemain yang pertama kali terpapar risiko akibat dari
perubahan regulasi maritim. Pemilikkapal wajib untuk memenuhi peraturan regulasi maritim agar sesuai
dengan regulasi maritim internasional yang disyaratkan dengan tujuan agar dapat tetap memepertahankan
aktivitas bisnis dalam industri maritim. Tujuan penulisan iniingin mengetahui pengelolaan resiko
manajemen proses dalam industri maritim. Perubahan regulasi maritim yang dibahas adalah perubahan
regulasi bersumber dari IMO yang bersifat mandatory atas konvensi internasional utama (major)
mencakup SOLAS tentang keselamatan di atas kapal, MARPOL berkaitan dengan lingkungan dan STCW
berkaitan dengan kru kapal. Penilaianrisiko dilakukan untuk mengetahui level risiko dan mitigasi risiko
dari perubahan regulasi.
Kata Kunci :Industri Maritim, Resiko Manajemen Proses, Industri Perkapalan, IMO, SOLAS, MARPOL


Full Text:

PDF

References


Alderton, P. & Leggate, H., 2005. The Surge in Regulation. In: H. Leggate, J.

McConville &A. Morvillo, eds. International Maritime Transport. Oxon:

Routledge, p. 249.

Darmawi, H., 2006. Manajemen Risiko. 10th ed. Jakarta: Bumi Aksara.

IMO, 2000. Objectives of the Organization in the 2000s, Resolution A.900 (21),

London: IMO Publishing.

Karahalios, H., 2015. The Management of Maritime Regulations. 1st ed. Abingdon:

Routledge.

Knapp, S. & Franses, P., 2009. Does ratification matter and do major conventions

improvesafety and decrease pollution in shipping?.Marine Policy, 33(1), pp. 826-

Leggate, H., McConville, J. & Morvillo, A., 2005. International MaritimeTransport

Perspectives. 1st ed. New York: Routledge.

Pratomo Setyohadi,2017, Model Manajemen Risiko Berbasis ResponDinamis untuk

Memitigasi Dampak PerubahanRegulasi Maritim: Perspektif Pemilik

KapalTanker,Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Surabaya

Stopford, M., 2009. Maritime Economics. 3rd ed. New York: Routledge.

Sunaryo, T., 2007. Manajemen Risiko Finansial. 1st ed. Jakarta: Salemba Empat.

Viertola, J. & Storgard, J., 2013. Overview on the effectiveness of maritime safetypolicy

instruments, Turku: Publications of the Centre of Maritime Studies University of

Turku.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.