MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK OTOMATIS
Keywords:
DHT11, PLC, sensor proximity, TDS, UltrasonikAbstract
Mesin pembuat pupuk organik otomatis merupakan alat yang bertujuan membantu petani membuat pupuk organik secara otomatis sehingga lebih efisien waktu dan tenaga dalam menjaga struktur tanah pertanian serta mengantisipasi serangan hama. Pada mesin ini terdapat 2 sistem yang digunakan. Pada sistem pertama terdiri dari komponen masukan berupa push button on, push button off, sensor Ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT11, sensor TDS, step down LM2596, dan RTC DS3231. PLC Mitsubishi fx3u, dan NodeMCU ESP8266 sebagai komponen pemroses, serta komponen luaran berupa motor pengaduk. Pada sistem kedua komponen masukan berupa sensor proximity, PLC Mitsubishi fx3u sebagai pemroses, dan motor AC 1 fasa sebagai luaran. Metode pembuatan pupuk organik di kedua sistem memiliki perbedaan. Sistem pertama mencampur nitrobacter dengan air hujan dengan menyedot nitrobacter dan air hujan dari dalam drum agar menjadi 1 tempat kemudian mengaduknya selama 7- 14 hari. Selama proses pengadukan, alat ini diatur mengaduk otomatis sebanyak 3 kali sehari selama 5 menit. Sedangkan sistem yang kedua mencampur nitrobacter dengan pestisida nabati dengan cara alat bergoyang otomatis selama 5 menit sebanyak 2 kali sehari dan dilakukan selama 2 hari. Mesin ini memiliki keberhasilan 99,78% untuk sistem pertama dan 99,45% sistem kedua.
References
[1] Febriana, M., S. Prijono, dan N. Kusumarini. “Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Serapan Nitrogen Serta Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Tanah Berpasir”. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. Vol. 5, pp. 1.009-1.014. 2018.
[2] Media Indonesia. 2023. Upland Project Kementan Terapkan Program UPPO Biogas. Available:https://mediaindonesia.com/ekonomi/604189/upland-project-kementan-terapkan-program-uppo-biogas
[3] Ningrum P. T., Pujiati R. S., Ellyke dan M. A. Dewi. “Rendaman Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura) pada Tanaman Cabai”. Prosiding Seminar Nasional Current Challenges in Drug Use and Development Tantangan Terkini Perkembangan Obat dan Aplikasi Klinis. (2014).
[4] Nurjannah, N., Lukmanul A., Dwi N. A., Fitra J., & La Ifa. “Pembuatan Pupuk Organik Padat Dengan Cara Aerob”, Journal of Chemical Process Engineering, vol. 4, pp.90 – 96. NOvember 2019.
[5] Prihandarini, R. “Manajemen Sampah: Daur Ulang Sampah Menjadi Pupuk Organik”. Literasi Nusantara Abadi. (2022).
[6] Taragusti, A. S., Santanumurti, M. B., Rahardja, B. S., & Prayogo. “Effectiveness of Nitrobacter on the Specific Growth Rate, Survival Rate and Feed Conversion Ratio of Dumbo Catfish Clarias sp. With Density Differences in the Aquaponic System”. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Vol. 236, pp. 1–6. (2019).