PANTAUAN AMBIEN UDARA DENGAN PARAMETER CO PADA SIMPANG BERSINYAL DAN SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI BANYUMANIK SEMARANG

Warsiti Warsiti, Risman Risman, Wasino Wasino, Sukoyo Sukoyo, Fikri Praharseno

Abstract


Kajian pemantauan kualitas udara pada persimpangan bersinyal maupun persimpangan tidak bersinyal jalandiharapkan dapat memberi masukan kepada Pemberi Kebijakan masalah pengaturan lama waktu merah dangeometrik / kemiringan jalan. Pada tiap persimpangan agar supaya pencemaran / kualitas udara yangdihasilkan dari akibat jumlah kendaraan bermotor tetap memenuhi standar kesehatan. Alat yang digunakandalam penelitian ini adalah CO meter. Pengambilan data dilakukan selama 1 minggu pada persimpangan
bersinyal maupun simpang tidak bersinyal jalan di perempatan Banyumanik yang terdiri dari empat lengandimana dua lengan besar ( arah semarang –solo) dan dua legan arah Karang rejo dan perumahan rumpundiponegoro), dan untuk simpang tidak bersinyal pada simpang jl. Prof Sudarto dan Poltekes, simpang jl.Durian dan taman Tirto Agung , dan simpang simpang jl. Sukun dan Kantor Disreskrimsus. Dalam surveyini yang dicatat adalah jumlah tundaan (kendaraan ) selama waktu merah dan jumlah kadar CO dalam udara
serta kelandaian dari tiap lengan persimpangan. Data hasil pengukuran dikompilasi dilanjutkan dianalisapada tiap lengan persimpangan yang mempunyai kelandaian tertentu. Analisis yang dilakukan meliputiyaitu menganalisis antara jumlah kandungan CO dalam udara dengan jumlah tundaan (jumlah kendaraantertunda/berhenti) selama waktu merah pada simpang bersinyal dengan kemiringan lengan tertentu. Darihasil analisis akan diperoleh hasil seberapa besar pengaruh jumlah tundaan kendaraan dengan kadar COdalam udara pada tiap lengan simpang jalan dengan kelandaian tertentu. Luaran yang dihasilkan grafik hubungan antara kadar CO dengan jumlah tundaan kendaraan pada berbagai lengan dan lama waktu merahpada siklus dinyal persimpangan jalan. Dari hasil penelitian akan didapatkan hasil bahwa akan terjadipeningkatan jumlah CO terhadap jumlah tundaan (lamanya lampu merah)untuk simpang bersinyal danlamanya tundaan (kemacetan) pada simpang tak bersinyal . Peningkatan jumlah CO yang cukup signifikanakan terjadi pada jam jam sibuk yaitu jam 7.00 -8.00 dan jam 16.00 – 17.00 pada lengan simpang utamajalan raya. Dari penelitian ini akan didapatkan hasil kualitas ambien udara pada simpang bersinyal maupunsimpang tidak bersinyal apakah masih dalam batas ambang yang ditetapkan ataukah sudah melewati batasambang yang ditetapkan BLH kota Semarang. Dari hasil pengamatan pada umumnya kualitas ambien udaradgn jumlah kadar CO masih dibawah ambang batas dan ada suatu kondisi di simpang tak bersinyal Jl. Prof.Soedarto dengan Jl. Tirto Agung kualitas ambien dgn kadar CO yg melebihi ambang batas terjadi hanyasesaat pada kondisi simpang macet.


Keywords


kualitas udara, simpang.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.