RANCANG BANGUN JOIN KONSTRUKSI BETON MENGGUNAKAN BETON BERSERAT DITINJAUAN DARI KUAT TARIK BETON
Abstract
Struktur Bangunan dengan bahan beton tidak bisa lepas dari konstruksi joint karena tidak mungkin konstruksi bangunan dari beton tanpa ada pertemuan antara balok dengan kolom atau slof serta pondasi. Konstruksi Joint pada struktur beton bertulang merupakan bagian yang sulit dilaksanakan karena banyak simpangan jalur penulangan serta sempitnya area kerja mengakibatkan sulit dalam proses pemadatan yang akibatnya dapat menurunkan kualitas beton akibat kurang padat. Disisi lain indonesia merupakan wilayah yang dilewati tiga jalur gempa, sehingga sering terjadi gempa, maka fenomena kerusakan pada bagian joint akibat gempa harus dicari solusinya. Penelitian ini dengan judul ” Rancang Bangun Join Struktur Beton Dengan Menggunakan Beton Serat Pada Tinjauan Kemampuan Tarik Betonnya”. Hasil akhir penelitian ini adalah mewujudkan beton berserat yang memiliki kuat tarik tinggi serta memiliki daya kekang tinggi sehingga cocok untuk bagian konstruksi joint pada struktur beton bertulang. Metode penelitian dengan Eksperimental Laboratorium, yang pelaksanaannya dilakukan di laboratorium bahan bangunan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang. Tahapan dalam penelitian ini adalah; 1. Persiapan antara lain ijin, penyiapan bahan dan alat 2. Uji material berupa uji pasir, Split dan uji tarik kawat (sebagai bahan serat), 3 Pembuatan alat bantu untuk uji tarik beton serat, 4. Pembuatan Cetakan benda uji. 5. Pembuatan campuran dan pencetakan benda uji dengan campuran 1PC : 2 PS : 2 Split : 0 Serat; 1PC : 2 PS : 2 Split : 150 gram Serat 2 cm ; 1PC : 2 PS : 2 Split : 150 gram Serat 5 cm ; 1PC : 2 PS : 2 Split : 300 gram Serat 2 cm ; 1PC : 2 PS : 2 Split : 300 gram Serat 5 cm ; 1PC : 2 PS : 2 Split : 450 gram Serat 2 cm ; 1PC : 2 PS : 2 Split : 450 gram Serat 5 cm. Setelah beton ber umur 28 hari dilakukan pengujian kemudian hasil uji di analisa maka dapat disimpulkan; 1. Penambahan serat kawat pada beton meningkatkan kuat tarik beton, 2. Perbedaan panjang serat mempengaruhi kuat tarik beton 3. Penambahan serat kawat pada beton mengurangi sifat workability pada beton. 4. Semakin panjang serat yang ditambahkan akan mengurangi sifat workability pada beton.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Tri Mulyono, 2003, Teknologi Beton; P4T, DIKTI, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Trihendardi Cornelius,2004, Memecahkan Kasus Statistik;Deskriptif,Parametri, dan Non-Parametrik dengan SPSS12, Andi,Yogyakarta.
Fauzan, Febrian Anas Ismail,Laura Masmia Putri,Dian Vilviana, 2010 “ Analisa Kerusakan Struktur Bangunan Gedung “a” SMA 10 Padang Akibat Gempa 30 September 2009 “ Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6 No 2, Oktober 2010, Universitas Andalas
Max Tamara, 2011 “ Evaluasi Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Besar” Jurnal Media Enginering Vol 1 No 1, Maret 2011, Universitas Sam Ratulangi
Sutarno, 2012 “ Rancang Bangun Buis Beton Dengan Beton Porus Minim Pasir Ditambah Serat Ijuk guna Meningkatkan Kuat Tekannya” Hasil Penelitian Politeknik Ngeri Semarang.
Dany Cahyadi, 2013. “ Sifat Mekanik dan Durabilitas Polypropylene Fiber Reinforced Geopolymer Concrete” Jurnal Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret.
Dwi Nur Musyaffa, Sholihin As’ad, Wibowo, 2015 “ Pengaruh Dosis dan Aspek Ratio Serat Baja Terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas pada Beton Normal dan Beton Mutu Tinggi “ E_Jurnal Matriks Teknik Sipil, Juli 2015.
Budi Witjaksana, 2016, “ Penambahan Fibre Steel Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Umur 3 Hari “ , Jurnal Hasil Penelitian Vol 1 No 02, LPPM Untag Surabaya
Gabriella Agnes Levena S, M. Fauzie Siswanto, Ashar Saputra, 2017, “ Pengaruh Penambahan Serat Baja Pada Self Compacting Concrette Mutu Tinggi “ Jurnal Teknik Sipil, Vol 14 No. 2 April 2017, Universitas Gajah Mada.
Refbacks
- There are currently no refbacks.