STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI MIKRO PENGOLAHAN BANDENG PRESTO 27 SEMARANG
Abstract
Pemberdayaan UMKM saat ini mendapat perhatian khusus oleh pemerintah, termasuk
pemeritah Kota Semarang. Peningkatan industri mikro ditempuh dengan peningkatan
progam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui peningkatan industri rumah tangga dari
kelurahan. Di Kampung Dempel Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan
terdapat industri rumah tangga yang memproduksi dan memasarkan bandeng presto,
dengan merk dagang Bandeng Presto 27 Semarang. Usaha ini masih tergolong baru karena
mulai beroperasi pada tanggal 23 Nopember 2018 yang dirintis ibu Budi Handayani (bu
Yani) bersama suami. Usaha ini berpotensi untuk dikembangkan. Di samping produknya
merupakan salah satu produk unggulan di kota Semarang, juga karena penjualannya
semakin meningkat. Penjualan yang semula hanya dititipkan di warung sekitar saat ini
sering menerima pesanan memenuhi kebutuhan orang yang punya hajatan. Jumlah produksi
semula hanya 15 kg per minggu saat ini rata-rata menjadi 25 kg per minggu. Dari kondisi
ini pemilik usaha berencana akan meningkatkan usahanya dengan menambah peralatan
produksi, punya stok bahan mentah yang siap diolah setiap saat, memperluas pemasaran
melalui online dan lain-lain. Berkenaan dengan rencana pengembangan tersebut maka
sangat perlu disusun strategi pengembangan usaha bandeng presto 27 Semarang yang di
dasari pemetaan factor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta faktor apa yang
menjadi peluang dan ancaman dalam menjalankan bisnis tersebut. Ruang lingkup pemetaan
mencakup empat aspek manajemen usaha yaitu produksi/operasional, pemasaran, keuangan
dan SDM. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada pemilik/pelaku usaha
dengan bantuan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan selajutnya
didiskripsikan dengan mengacu pada item analisis SWOT guna menentukan peta kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil pemetaan ini selanjutnya menjadi dasar perumusan
strategi pengembangan usaha pada industri mikro pengolahan Bandeng Presto 27
Semarang. Hasil penelitian memberikan empat alternative strategi yang dapat digunakan
yaitu SO-ST-WO-WT.
pemeritah Kota Semarang. Peningkatan industri mikro ditempuh dengan peningkatan
progam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui peningkatan industri rumah tangga dari
kelurahan. Di Kampung Dempel Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan
terdapat industri rumah tangga yang memproduksi dan memasarkan bandeng presto,
dengan merk dagang Bandeng Presto 27 Semarang. Usaha ini masih tergolong baru karena
mulai beroperasi pada tanggal 23 Nopember 2018 yang dirintis ibu Budi Handayani (bu
Yani) bersama suami. Usaha ini berpotensi untuk dikembangkan. Di samping produknya
merupakan salah satu produk unggulan di kota Semarang, juga karena penjualannya
semakin meningkat. Penjualan yang semula hanya dititipkan di warung sekitar saat ini
sering menerima pesanan memenuhi kebutuhan orang yang punya hajatan. Jumlah produksi
semula hanya 15 kg per minggu saat ini rata-rata menjadi 25 kg per minggu. Dari kondisi
ini pemilik usaha berencana akan meningkatkan usahanya dengan menambah peralatan
produksi, punya stok bahan mentah yang siap diolah setiap saat, memperluas pemasaran
melalui online dan lain-lain. Berkenaan dengan rencana pengembangan tersebut maka
sangat perlu disusun strategi pengembangan usaha bandeng presto 27 Semarang yang di
dasari pemetaan factor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta faktor apa yang
menjadi peluang dan ancaman dalam menjalankan bisnis tersebut. Ruang lingkup pemetaan
mencakup empat aspek manajemen usaha yaitu produksi/operasional, pemasaran, keuangan
dan SDM. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada pemilik/pelaku usaha
dengan bantuan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan selajutnya
didiskripsikan dengan mengacu pada item analisis SWOT guna menentukan peta kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil pemetaan ini selanjutnya menjadi dasar perumusan
strategi pengembangan usaha pada industri mikro pengolahan Bandeng Presto 27
Semarang. Hasil penelitian memberikan empat alternative strategi yang dapat digunakan
yaitu SO-ST-WO-WT.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.