TERNAK LELE SEBAGAI USAHA PENINGKATAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN TAKMIR MASJID DIPONEGORO II DI KELURAHAN TEMBALANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

Edy Suwarto, Kusno Utomo, Paryono Paryono, Agus Suwondo

Abstract


Masjid Diponegoro II Tembalang, Semarang yang berdomisili di Jl.
Sekip IV No.06, RT 002 RW 006 Desa Tembalang, Kecamatan Tembalang
Semarang, berjarak kurang lebih tiga kilometer dari kampus Polines, seharusnya
masih merupakan binaan dari Polines. Masjid Diponegoro II Tembalang,
Semarang adalah suatu masjid cukup besar yang digunakan sehari-hari oleh tiga
RW yaitu RW 005 dan 006 kelurahan Tembalang dan RW 008 kelurahan Jangli
Semarang. Pengelola masjid oleh sepuluh orang terdiri dari satu orang ketua
takmir, dua orang bendahara, satu orang sekretaris, tiga orang kyai/setingkat
kyai/ustadz dan enam orang anggota takmir aktif serta ibu-ibu pengajian yang
rata-rata adalah istri para takmir pengurus masjid dan remaja masjid.
Pelaksana harian diserahkan kepada orang lain yaitu tiga orang
mahasiwa Polines masing-masing seorang dari jurusan Mesin, Sipil dan
Administrasi Bisnis kategori miskin atau program bidik misi. Mereka
melakukan kegiatan di masjid terjadwal yang tidak mengganggu kegiatan
kuliahnya, tidak dibayar tetapi diberi fasilitas menginap di kamar sebelah masjid
dan diberi dana ala kadarnya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Dana tersebut
diperoleh dari sumbangan atau iuran anggota takmir dan kencleng masjid.
Pada saat sekarang ini Masjid Diponegoro II Tembalang dengan Ketua
Takmir Bapak Hj. Pentardi Rahardjo, Drs., M.T. Pernah mempunyai bidang
usaha budidaya ternak ikan lele, karena Ikan lele merupakan salah satu jenis
ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat
konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini,
budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
Dari kendala-kendala di atas, prioritas penyelesaian masalah dalam
kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah: (1) Meningkatkan kualitas usaha
budidaya ikan Lele melalui perbaikan kolam pembesaran; (2) Pembesaran ikan
lele; (3) Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha beternak Lele melalui penerapan manajemen usaha modern. serta (4) Meningkatkan pemasaran pasca panen dengan menjual langsung dan atau mengolahnya terlebih dahulu menjadi lele panggang/goreng. Untuk menjalankan program selama 4 (empat) bulan dengan tujuan tersebut diusulkan biaya sebesar Rp 9.750.000, -.

Kata kunci: ikan lele, takmir masjid diponegoro II Semarang.


Full Text:

PDF

References


(1) Fadholi, M.R, Mulyanto dan Zakiyah, U. 2001. Kajian Ekologis Cacing Rambut

(Tubifex sp) Dalam Upaya Mengorbitkanya Sebagai Indikator Biologis

Pencemaran Bahan Organik di Perairan. Jurnal ilmu-ilmu Hayati. Vol 13 No. 1

Juni 2001.

(2) Hendriana, A. 2010. Pembesaran Lele di Kolam Terpal. Jakarta: Penebar Swadaya.

(3) Khairuman, Amri K, dan Sihombing T. 2008. Peluang Usaha Budidaya Cacing

Sutra. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

(4) Khairuman dan K. Amri. 2002. Membuat Pakan Ikan Komersil. Penerbit.

Agromedia Pustaka: Jakarta. 83 hlm.

(5) Khairuman dan K. Amri. 2011. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis 15 Ikan

Konsumsi. Jakarta: Agro Media Pustaka.

(6) Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktifitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias

sp.). Sukabumi: Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Direktorat Jendral Perikanan

Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan.

(7) Suyanto, R dan S. Rahman. 2007. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.

(8) http://www.alamtani.com /(diunduh 10-4-2015).

(9) http://www.bukausaha.com / bisnis-yang-menjanjikan-cara-beternak-ikan-lele - 670

(diunduh 10-2-2015).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.