PENGARUH NILAI PARAMETER TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG DAN TINGKAT KERAWANAN BENCANA LONGSOR
Abstract
Penggunaan lahan terutama permukiman yang berada pada zona yang tidak layak huni,
lahan yang memiliki kemiringan lereng yang curam, lapisan tanah dengan daya dukung
rendah dan batuan yang tidak stabil adalah daerah yang sangat rawan terjadi longsor.
Untuk mencegah bencana longsor, kita harus mengetahui faktor-faktor penyebab,
seperti lereng yang tidak stabil dan curam, lereng yang tidak stabil sangat berbahaya
terhadap lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu analisis stabilitas lereng sangat
diperlukan. Penambangan tanah di bukit Ngaliyan Semarang yang menggunakan
peralatan berat dan mengepras lereng secara serampangan menimbulkan permasalahan
yaitu menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak antara lain timbulnya banjir
lumpur pada saat musim hujan, dan terciptanya lahan kritis. Dari analisis kestabilan
lereng menunjukkan bahwa nilai faktor keamanan terhadap stabilitas lereng semakin
kecil F ˂ 1,00 (labil), sehingga tingkat kerawanan tanah terhadap longsor semakin
tinggi. Karena nilai faktor keamanan F semakin kecil, sehingga kondisi lereng yang
semula stabil menjadi kritis selanjutnya menjadi labil hal ini menun-jukkan bahwa di
kawasan bukit perumahan BPI di lokasi BlokQ Mess Bulog wilayah RT 05 /RWX
Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang lereng tanah dalam kondisi labil
yang sewaktu-waktu terjadi longsor. Pengaruh nilai parameter tanah terhadap faktor
keamanan stabilitas lereng dari grafik hubungan antara F vs C dan F vs Ø diperoleh
gambaran bahwa semakin besar nilai C & Ø, semakin besar pula nilai faktor keamanan
yang diperoleh.Sedangkan untuk grafik hubungan antara F vs γm , diperoleh hasil
sebaliknya yaitu semakin besar nilai γm maka nilai faktor keamanan F yang didapat
semakin kecil atau rendah. Sebagai penyebab utama akibat rendahnya nilai faktor
keamanan terhadap stabi-litas lereng adalah faktor kondisi alam dan faktor aktivitas
manusia.Sebagai solusi untuk langkah selanjutnya adalah melakukan mitigasi. Apabila
dalam hal mitigasi ini tidak me-mungkinkan lagi, sebagai alternatif lain adalah
melakukan relokasi.
Kata kunci: Penggalian tanah, pengaruh parameter, stabilitas lereng, faktor keamanan.
Full Text:
PDFReferences
Amit Prashant, 2010. Soil Nailing For Stabilization Of Steep Slopes Near Railway
Tracks. Department of Civil Engineering, Indian Institute of Technology Kanpur.
D Alkema, 2011. Slope Stability Assessment of Man-Made Slopes A Case Study In Yen
Bai. TRAN THE VIET. Enschede, The Netherlands, 03.
David F.McCarthy, 2007. Essentials of Soil Mechanics and Foundations, Basic
Geotechnics, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey, Ohio USA.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang, 2003. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan
Ruang di Kawasan Rawan Bencana Longsor. Jakarta: Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah.
Djauhari Noor, 2011. Geologi Untuk Perencanaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fadly Achmad, 2014. Studi Identifikasi Penyebab Longsor di Botu. Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Pangemanan VGM., Turangan AE., Sompie OBA., 2014. Analisis Kestabilan Lereng
dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jurnal Sipil Statik,
ISSN: 2337-6732, 2 (1): (37-46). Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Manado:
Universitas Sam Ratulangi.
Priyono K.D., 2006. Analisis Tingkat Bahaya Longsor Tanah di Kecamatan
Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Fakultas Geografi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sunggono K.H., 1982. Mekanika Tanah. Bandung: Nova.
Yunianto, Ardi Chandra, 2011. Analisis Kerawanan Tanah Longsor dengan Aplikasi
Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh di Kabupaten Bogor.
Bogor: IPB Bogor.
Zakaria Z., 2010. Model Starlet, Suatu Usulan untuk Mitigasi Bencana Longsor Dengan
Pendekatan Genetika Wilayah (Studi Kasus: Longsoran Citatah, Padalarang,
Jawa Barat). Jurnal Geologi Indonesia, 5 (2) : 93-112. FT. Geologi. Bandung:
UNPAD.
Zakaria Z., 2009. Analisis kestabilan lereng tanah. Laboratorium Geologi Teknik,
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi. Bandung: UNPAD.
Refbacks
- There are currently no refbacks.